Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Teknologi Remote Sensing Darat, Pesisir, dan Atmosfer
NAMA KBK : Teknologi Remote Sensing Darat, Pesisir, dan Atmosfer
NAMA KETUA KBK : Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa,
M.Si.
Urian Singkat tentang KBK :
Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Teknologi Remote Sensing Darat, Pesisir, dan Atmosfer merupakan pusat inovasi dan kolaborasi riset yang berfokus pada pengembangan teknologi penginderaan jauh untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. KBK ini memanfaatkan teknologi observasi bumi berbasis satelit, UAV, dan AI untuk memahami dinamika ekosistem darat, pesisir, dan atmosfer secara spasial dan temporal. Dalam konteks perubahan iklim global, KBK ini hadir sebagai penggerak sains terapan untuk mendukung Indonesia menuju Net Zero Emission 2060, implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), serta kontribusi pada mekanisme global seperti REDD+ dan carbon offset initiatives.
Fokus Penelitian KBK :
- · Pemantauan perubahan bentang lahan dan ekosistem secara berkala di wilayah daratan dan pesisir
- · Pemetaan dan analisis vegetasi pesisir seperti mangrove dan lamun dengan pendekatan berbasis data dan pembelajaran mesin
- · Kuantifikasi stok karbon alami sebagai bagian dari kontribusi nasional terhadap pengendalian emisi karbon
- · Pengembangan sistem otomatisasi untuk klasifikasi dan zonasi sumber daya pesisir dan karbon biru
- · Penyusunan basis data spasial untuk mendukung tata kelola lingkungan, pengambilan kebijakan, dan transparansi data publik
- · Pemetaan potensi karbon dan risiko ekologis dalam mendukung kerangka carbon budgeting, perencanaan ruang, dan pemulihan ekosistem
Kontribusi pada Masyarakat, Dunia Usaha, Bangsa dan Negara:
KBK ini memiliki peran strategis dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan kepentingan praktis pembangunan nasional dan global. Beberapa kontribusi utama meliputi:
- Menyediakan data dan informasi spasial yang akurat untuk mendukung perumusan kebijakan rendah karbon dan perlindungan ekosistem
- Memberikan dukungan ilmiah kepada pemerintah daerah dan pusat dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti untuk konservasi dan pengurangan emisi
- Mendorong kolaborasi dengan pelaku usaha dalam sektor pariwisata, perikanan, kehutanan, dan properti untuk penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab sosial lingkungan (ESG)
- Memfasilitasi keterlibatan masyarakat lokal dan komunitas pesisir dalam kegiatan monitoring dan konservasi yang berbasis data terbuka
- Menjadi mitra strategis dalam pengembangan inovasi dan teknologi yang mendukung perdagangan karbon, investasi hijau, serta pencapaian target-target SDGs
Penelitian yang sudah dan sedang dilakukan :
Penelitian sedang di Lakukan : Kuantifikasi GPP Mangrove se Bali dengan Citra Satellite Multi-temporal
Penelitian sudah dilakukan :
- 1. Spatio-Temporal Variation Trends of Mangrove Canopy Cover in Urban Areas Using Landsat 8 Imagery and Implications of Management Policies: A Case Study of the Benoa Bay Mangrove …
- 2. Comparing Soil Erosion Rate Predictions Using USLE Method Based on Conventional and Remote Sensing Data Calculations
- 3. Geospatial Technology for Climate Change: Influence of ENSO and IOD on Soil ErosionEnhanced built-up and bareness index (EBBI) for mapping built-up and bare land in an urban area
- 4. Observation of spatial patterns on the rainfall response to ENSO and IOD over Indonesia using TRMM Multisatellite Precipitation Analysis (TMPA)
- 5. Maritime Continent rainfall variability during the TRMM era: The role of monsoon, topography and El Niño Modoki
- 6. Using variance analysis of multitemporal MODIS images for rice field mapping in Bali Province, Indonesia
- 7. Changes in Gross Primary Production (GPP) over the past two decades due to land use conversion in a tourism city
Roadmap dan rencana penelitian kedepan :
Dalam lima tahun ke depan, roadmap riset KBK ini akan difokuskan untuk memperkuat integrasi antara sains spasial, teknologi cerdas, dan kebijakan publik dalam konteks ketahanan iklim dan keberlanjutan sumber daya pesisir.
Tahun 1 (2025)
- Penyusunan peta baseline ekosistem pesisir dan potensi karbon biru di wilayah strategis Indonesia
- Integrasi data pengamatan lapangan, citra satelit, dan sistem informasi geografis untuk kuantifikasi sumber daya alam
- Inisiasi model kolaborasi lintas sektor untuk pemantauan dan validasi spasial secara berkelanjutan
Tahun 2 (2026)
- Pengembangan sistem klasifikasi spesies dan zonasi vegetasi pesisir secara otomatis berbasis kecerdasan buatan
- Pemetaan perubahan spasial karbon alami dan produktivitas ekosistem di wilayah pesisir prioritas nasional
- Penyusunan protokol monitoring karbon biru yang dapat diadaptasi pada berbagai kawasan konservasi dan budidaya
Tahun 3 (2027)
- Integrasi hasil pemetaan dengan dokumen perencanaan strategis seperti RPJM, KLHS, dan zonasi kawasan pesisir
- Pengembangan platform interaktif untuk publikasi dan visualisasi data karbon biru secara terbuka dan real-time
- Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan komunitas lokal dalam pemanfaatan data penginderaan jauh
Tahun 4 (2028)
- Implementasi model perencanaan wilayah berbasis potensi karbon dan ekosistem untuk mendukung agenda pembangunan hijau
- Kolaborasi internasional dalam harmonisasi metodologi pengukuran karbon biru sesuai standar IPCC dan SDG Monitoring Framework
- Produksi data spasial sebagai dasar klaim carbon credit dan offset scheme pada pasar karbon regional dan global
Tahun 5 (2029–2030)
- Peluncuran National Blue Carbon Observatory sebagai pusat data karbon pesisir berbasis cloud dan kecerdasan spasial
- Rekomendasi kebijakan dan regulasi untuk mendukung insentif karbon serta perlindungan ekosistem pesisir secara sistemik
- Penyiapan sistem dokumentasi hasil riset dalam bentuk publikasi ilmiah, policy brief, regulasi, dan produk kekayaan intelektual
Hasil peneltian (Journal, HAKI, Produk yang bermanfaat bagi masyarakat) dan lain-lain:
- Spatio-Temporal Variation Trends of Mangrove Canopy Cover in Urban Areas Using Landsat 8 Imagery and Implications of Management Policies: A Case Study of the Benoa Bay Mangrove …
- Dynamic of upwelling variability in southern Indonesia region revealed from satellite data: Role of ENSO and IOD
- Surface manifestation characteristics of internal solitary waves observed by GCOM-C/SGLI imagery
- Carbon Stocks Dynamics of Urban Green Space Ecosystems Using Time-Series Vegetation Indices
- Coastal vulnerability assessment for the megacity of Jakarta, Indonesia under enhanced sea-level rise and land subsidence
- Growing urban tourism activities while increasing vegetation ecosystem service under land use changes pressure: A case study of Sanur, Bali, Indonesia
- Spatio-Temporal Annual Changes of Mangrove Vegetation Coverages in Porong Estuary Based on Sentinel-2 Imagery
- Annual characteristics of gross primary productivity (GPP) in mangrove forest during 2016-2020 as revealed by Sentinel-2 remote sensing imagery
- Comparing Soil Erosion Rate Predictions Using USLE Method Based on Conventional and Remote Sensing Data Calculations
- Geospatial Technology for Climate Change: Influence of ENSO and IOD on Soil ErosionEnhanced built-up and bareness index (EBBI) for mapping built-up and bare land in an urban area
- Observation of spatial patterns on the rainfall response to ENSO and IOD over Indonesia using TRMM Multisatellite Precipitation Analysis (TMPA)
- Maritime Continent rainfall variability during the TRMM era: The role of monsoon, topography and El Niño Modoki
- Using variance analysis of multitemporal MODIS images for rice field mapping in Bali Province, Indonesia
- Changes
in Gross Primary Production (GPP) over the past two decades due to land use
conversion in a tourism city
Tim peneliti
- - Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.S
- - Abd. Rahman As-syakur, M.Si., Ph.D
- - Moh Saifulloh, S.P., M.Sc.
- - I Kade Alfian Kusuma Wirayuda, S.Kel., M.Sc.
UNIVERSITAS UDAYANA