Ekspedisi BASIC Udayana Ungkap Misteri Perbedaan Karang di Teluk Jemeluk: Menuju Solusi Ekologi dan Sosial-Ekonomi untuk Wisata Bahari Berkelanjutan

Kegiatan Ekspedisi BASIC UDAYANA 2025, yang merupakan program kerja tahunan dari Baruna Scientific Diving Club (BASIC UDAYANA) Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, telah sukses dilaksanakan dengan mengusung tema “Jemeluk Beneath the Surface: Diving into Hope, Nurturing Sustainability.”

Rangkaian kegiatan ini berfokus pada kajian ekologi laut dan sosial-ekonomi masyarakat di Teluk Jemeluk, Amed, Karangasem, Bali, yang dilaksanakan secara terintegrasi mulai dari tahap persiapan hingga publikasi hasil pada periode Juli hingga Desember 2025. Tujuan utama ekspedisi ini adalah mengidentifikasi kondisi ekosistem terumbu karang serta menganalisis profil sosial-ekonomi masyarakat pesisir, khususnya dalam memahami penyebab perbedaan persentase tutupan karang yang signifikan antara bagian timur dan barat Teluk Jemeluk.


Kegiatan inti ekspedisi dilaksanakan pada Oktober 2025, meliputi tiga aspek utama. Pada 4 Oktober 2025, tim melakukan pengambilan data kondisi geografis melalui drone mapping dan survei lapangan. Selanjutnya, pada 5 Oktober 2025, dilaksanakan pengambilan data ekologi berupa pengukuran parameter kualitas air (suhu, salinitas, nitrat, dan fosfat) serta analisis tutupan karang menggunakan metode Underwater Photo Transect (UPT). Kemudian, pada 12 Oktober 2025, dilakukan survei sosial-ekonomi melalui wawancara dengan masyarakat dan wisatawan di kawasan Teluk Jemeluk.

Seluruh kegiatan ini berada di bawah kepemimpinan Ketua Pelaksana Charisteas Amazone Girsang dan Penanggung Jawab Kegiatan Ivannov Putra Joshua Napitupulu, dengan dukungan penuh dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana.


Sebagai tindak lanjut nyata, tim BASIC UDAYANA melaksanakan aksi konservasi berupa transplantasi terumbu karang pada 25 Oktober 2025 di Site BASIC Teluk Jemeluk menggunakan metode MARRS (spider-web). Aksi ini menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan memperkuat nilai edukatif dari kegiatan ekspedisi.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari Kepala Desa Purwa Kerthi, Bapak Nengah Suanda, yang menyampaikan apresiasinya terhadap semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat.

“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat dan mempererat hubungan antara Universitas Udayana dengan Desa Purwa Kerthi,” ujar beliau pada September 2025.


Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat tutupan karang di bagian timur dan barat Teluk Jemeluk berada dalam kategori rusak berat, menandakan perlunya strategi pengelolaan lingkungan laut yang berkelanjutan. Dari hasil survei sosial-ekonomi, ditemukan bahwa 55,56% responden memiliki pendapatan tetap di atas Rp2.000.000 dan 88,9% menilai kondisi terumbu karang cukup baik. Menariknya, kelompok dengan pendapatan tinggi cenderung kurang menyadari adanya degradasi ekosistem laut, yang dapat menjadi tantangan dalam upaya peningkatan kesadaran lingkungan.


Seluruh hasil kegiatan ekspedisi disampaikan dalam bentuk presentasi, diskusi ilmiah, dan video dokumenter, yang diharapkan dapat menjadi bekal penting bagi program konservasi berikutnya. Melalui kegiatan ini, BASIC UDAYANA berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mengembangkan riset dan aksi nyata demi keberlanjutan ekosistem laut Indonesia, sekaligus memperkuat integrasi antara aspek ekologi, sosial, dan pariwisata bahari berkelanjutan.


📍 Lokasi: Teluk Jemeluk, Amed, Karangasem, Bali

📅 Periode Kegiatan: Juli – Desember 2025

👥 Pelaksana: Baruna Scientific Diving Club (BASIC UDAYANA)

🎯 Tema: Jemeluk Beneath the Surface: Diving into Hope, Nurturing Sustainability