ICMFS 2025 Hari Kedua: Kolaborasi Riset dan Inovasi Menuju Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Berkelanjutan

Bukit Jimbaran, 25 November 2025 — Pelaksanaan hari kedua The 1st International Conference on Marine and Fisheries Science (ICMFS) kembali berlangsung di Lantai 4 Gedung Samudera, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana. Setelah sukses membuka perhelatan ilmiah pada hari pertama, agenda hari kedua dipenuhi sesi ilmiah yang lebih mendalam, menghadirkan pakar kelautan dari Indonesia dan berbagai negara.


Kegiatan dibuka pukul 08.00 WITA dengan registrasi peserta, dilanjutkan Keynote Speech oleh Dr.Sc. Widiastuti, S.Kel., M.Si. dari Universitas Udayana yang mengulas potensi inovasi pengelolaan pesisir berbasis sains modern. Antusiasme peserta terlihat tinggi dengan diskusi interaktif yang berlangsung hingga pukul 09.00 WITA.


Sesi berikutnya menghadirkan dua invited speakers internasional: Prof. Hyun Woo Kim dari Pukyong National University, Korea Selatan, dan Dr. Mike Van Keulen dari Murdoch University, Australia. Keduanya membahas dinamika ekosistem pesisir, konservasi keanekaragaman hayati, hingga tantangan perubahan iklim pada wilayah pesisir global. Diskusi panel yang menyusul memberikan ruang pertukaran gagasan strategis antara peneliti, akademisi, dan praktisi lapangan.


Setelah coffee break, konferensi berlanjut dengan Parallel Session Part II yang membahas topik-topik teknis seperti habitat management, proses pesisir, blue carbon, akuakultur, bioteknologi hasil perikanan, dan bioremediasi kualitas perairan. Empat ruang paralel terisi penuh oleh presenter dari berbagai universitas dan lembaga riset nasional maupun internasional.


Memasuki siang hari, kegiatan dilanjutkan dengan Parallel Session Part III yang mengangkat tema Spatial Mapping and Monitoring Technology, menyoroti penggunaan teknologi penginderaan jauh, pemodelan spasial, dan perangkat pemantauan modern dalam mendukung pengelolaan sumber daya kelautan secara presisi.


Hari kedua ICMFS 2025 ditutup dengan penuh optimisme melalui rangkaian diskusi yang produktif. Para peserta menyambut baik konferensi ini sebagai ruang kolaborasi akademik yang mampu memperkuat hubungan riset, memperluas jejaring ilmiah, serta membuka peluang kerja sama masa depan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir dan keberlanjutan sektor kelautan.