Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana (Unud) secara resmi membuka Program Studi (Prodi) S1 Akuakultur.
Pembukaan prodi baru ini bahkan memperoleh izin operasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 629/E/O/2024. Prodi yang berada di bawah naungan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) ini akan mulai menerima mahasiswa baru pada semester ganjil tahun akademik 2025/2026.
Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Prof Dr Ir I Wayan Nuarsa MSi, mengatakan pembukaan Prodi Akuakultur bertujuan untuk mencetak lulusan yang kompeten di bidang perikanan budidaya serta mampu menghadapi tantangan industri perikanan berkelanjutan. “Kami ingin berkontribusi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Prodi ini dirancang untuk mengembangkan teknologi akuakultur yang ramah lingkungan, meningkatkan produktivitas budidaya ikan dan udang, serta memperkenalkan sistem perikanan modern berbasis digitalisasi,” ujar Prof Nuarsa.
Pembukaan Prodi Akuakultur, lanjut Prof Nuarsa, mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta pelaku usaha perikanan di Bali. Keberadaan prodi ini diharapkan dapat memperkuat sektor perikanan budidaya sebagai salah satu pilar ekonomi biru di Indonesia.
Menurut Prof Nuarsa, akuakultur merupakan sektor strategis dalam ketahanan pangan nasional dan penciptaan lapangan kerja. Dengan adanya program akademik yang berfokus pada pengembangan akuakultur, diharapkan produksi perikanan dapat meningkat secara berkelanjutan serta mendukung ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar internasional.
Selain itu, sejumlah perusahaan akuakultur di Bali menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Unud dalam penyediaan fasilitas praktik dan program magang bagi mahasiswa. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa agar mereka lebih memahami praktik industri perikanan budidaya modern.
Prodi Akuakultur, menawarkan kurikulum berbasis riset dan teknologi terkini dalam budidaya perikanan. Beberapa mata kuliah unggulan yang akan diajarkan dalam program ini meliputi Teknologi dan Manajemen Budidaya Ikan dan Udang, Nutrisi dan Pakan Ikan, Pengelolaan Kesehatan Ikan, Teknik Rekayasa Lingkungan Akuakultur, Sistem Digitalisasi dalam Perikanan Budidaya, serta Bioteknologi dan Genetika Akuakultur.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Koordinator Program Studi Akuakultur, Dr Pande Gde Sasmita Julyantoro, menjelaskan mahasiswa Prodi Akuakultur akan mendapatkan pengalaman belajar yang komprehensif melalui pembelajaran di kelas serta praktikum di laboratorium dan lapangan. “Kami menyiapkan kurikulum yang mengacu pada standar nasional dan internasional dalam bidang akuakultur. Selain itu, kami juga akan bekerja sama dengan balai riset budidaya perikanan dan institusi internasional untuk memperkaya wawasan mahasiswa dalam mengembangkan teknologi perikanan budidaya,” jelasnya.
Selain itu, prodi ini juga akan bekerja sama dengan balai riset budidaya perikanan dan institusi internasional guna memperkaya wawasan mahasiswa dalam mengembangkan teknologi perikanan budidaya. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk perikanan serta tantangan global dalam pengelolaan sumber daya perairan, lulusan prodi ini memiliki peluang karier yang sangat luas. Beberapa bidang pekerjaan yang dapat ditekuni antara lain sebagai manajer atau teknisi akuakultur di perusahaan perikanan, konsultan atau peneliti di bidang perikanan budidaya, wirausaha dalam sektor perikanan dan pakan ikan, pegawai negeri atau swasta di bidang budidaya perairan, serta akademisi atau dosen dalam bidang kelautan dan perikanan.
“Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi perikanan budidaya di Indonesia terus meningkat setiap tahun, dengan potensi ekspor yang berkembang pesat, terutama dalam komoditas seperti udang, ikan, dan rumput laut. Dengan pembukaan prodi ini, Unud berharap dapat menjadi salah satu pusat unggulan dalam penelitian dan pengembangan akuakultur di Indonesia,” katanya.
UNIVERSITAS UDAYANA