Kegiatan Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) BASIC UDAYANA Melakukan Monitoring Terumbu Karang Site BASIC di Pantai Jemeluk, Amed

Monitoring terumbu karang merupakan kegiatan bulanan yang dilaksanakan oleh Divisi Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) BASIC Udayana. Divisi Penelitian dan Pengembangan BASIC Udayana melaksanakan kegiatan monitoring bulanan di site transplantasi terumbu karang di perairan Amed, Karangasem, Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk mencatat pertumbuhan dan data lainnya yang dibutuhkan serta memantau kondisi transplantasi karang sekaligus memastikan keberlanjutan habitat bawah laut. Proses monitoring dimulai dengan briefing teknis di pagi hari, mencakup pembagian tugas untuk penyelam dan teknis di lapangan. Setelah itu, tim menyelam di site transplantasi BASIC Udayana. Penyelaman dilakukan dengan mencatat pertumbuhan karang yang di tagging, yang dicatat adalah tinggi, lebar dan panjang dari setiap karang yang di tagging. Selama penyelaman, tim menggunakan kamera bawah air untuk mengambil foto detail karang dari sudut pandang yang spesifik, seperti permukaan atas dan sisi koloni untuk nantinya sebagai laporan pertumbuhan dan kondisi karang tersebut setiap bulannya.

Monitoring terumbu karang ini dilakukan di Pantai Jemeluk, Amed, Karangasem Bali. Pantai Jemeluk memiliki bentuk pantai teluk, dan diapit oleh Pantai Amed di sebelah Barat, dan Sunset Point di sebelah Timur. Dalam Pantai Jemeluk, Site BASIC berjarak kurang lebih 150 m dari bibir pantai tempat turun, yaitu Ocean Tree Bali, dan dijangkau dengan metode beach entry. Site BASIC berada di kedalaman antara 5 - 8 meter dibawah permukaan laut, tergantung pada kondisi pasang surut air laut.

Monitoring ini dilakukan rutin tiap bulan dengan melibatkan pengurus BASIC Udayana yang berjumlah 3 orang dan dengan persyaratan memiliki lisensi selam minimal open water diver, namun setiap monitoring harus dikoordinasi oleh salah satu pengurus divisi LITBANG, yang merupakan divisi terkait dengan kegiatan tersebut sehingga lebih memahami mengenai monitoring terumbu karang. Alat yang disiapkan sebelum monitoring adalah SCUBA SET atau perlengkapan diving, kertas newtop, pensil, jangka sorong, papan jalan tahan air, pH meter, refraktometer dan dive computer. Selanjutnya perjalanan dilakukan dari Denpasar menuju Amed Karangasem, Bali dan menempuh sekitar 3 jam perjalanan.

Kegiatan monitoring terumbu karang rutin dilakukan dari bulan Juli hingga Desember 2024, dimana divisi LITBANG telah melakukan diskusi dan mencari informasi terlebih dahulu melalui jurnal yang akan dijadikan acuan kegiatan monitoring ini. Rutinitas monitoring terumbu karang terlaksanakan dari bulan Juli hingga Desember 2024 dan dilakukan setiap bulannya selama periode tersebut. Menurut jurnal yang dijadikan sebagai acuan, pengambilan data terumbu karang dilakukan dengan jeda waktu minimal selama 20 - 30 hari dari tanggal terakhir pengambilan data. Divisi LITBANG memutuskan untuk melakukan pengambilan data pada minggu ke 3 atau 4 setiap bulannya untuk mempermudah pengingat tanggal kegiatan. Pengambilan data dan monitoring terumbu karang pertama kali dilakukan pada tanggal 30 Juli 2024. Untuk bulan Agustus dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2024, dilanjutkan dengan kegiatan monitoring pada bulan September, yaitu pada tanggal 25 September 2024. Untuk bulan Oktober kegiatan dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2024 dan diikuti kegiatan pada bulan November, yaitu tanggal 23 November. Untuk kegiatan bulan Desember belum dapat dilaksanakan oleh divisi pengurus 2024 karena telah dilakukannya demisioner dan kemungkinan akan dilanjutkan oleh divisi pengurus BASIC periode tahun 2025.

Kegiatan monitoring terumbu karang dilakukan untuk mengasah skill atau kemampuan dari pengurus BASIC untuk lebih sering terjun ke lapangan untuk melakukan scientific diving. Hal ini dilakukan untuk mendorong dan membantu pengurus yang ingin mencoba sekaligus memperdalam ilmu dan kemampuan mereka dalam scientific diving karena beberapa pengurus yang memiliki sertifikat open water kesulitan untuk melakukan penyelaman karena keterbatasan biaya sehingga kegiatan monitoring terumbu karang menjadi tempat yang tepat bagi para pengurus tersebut. Tidak hanya untuk membantu pengurus, kegiatan monitoring dilakukan untuk menjaga sekaligus mempertahankan site milik BASIC agar tidak terbengkalai begitu saja. Dengan pengurus BASIC terus melestarikan site tersebut agar terus berkembang sehingga memungkinkan site tersebut untuk berkembang terus setiap tahunnya yang memungkinkan site BASIC akan dijadikan pusat pengambilan data bagi siapapun yang ingin meneliti tentang terumbu karang di Pantai Jemeluk, Amed tersebut. Selain itu, dengan menjaga site milik BASIC, diharapkan karang yang telah ditanam akan tumbuh yang akan menjadikan area tersebut kaya akan terumbu karang dan akan mendatangkan lebih banyak orang - orang, seperti turis lokal maupun asing yang tertarik untuk melihat keindahan Pantai Jemeluk, Amed dan diharapkan akan meningkatkan kepopuleran daerah Amed sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat lokal disana.