Kuliah Umum Prof.Gordon dari Columbia University General Lecture of Prof.Gordon from Columbia University
Siang ini, 20 Juni 2013, FKP mendapat kehormatan atas kunjungan Professor Arnold L. Gordon dari Columbia University yang berkesempatan memberikan kuliah umum dengan topik "the Ocean and the Indonesian Seas". Dalam 30 tahun lebih penelitiannya pada perairan laut Indonesia, Prof. Gordon bekerjasama dengan ARLINDO (Arus Lintas Indonesia) dalam 2 fase, yaitu tahun 1993-1994 dan 1996-1997. Beliau juga tergabung dalam program INSTANT (International Stratification and Transport) yang merupakan hasil kerjasama dari negara-negara seperti Indonesia, Australia, Perancis, Belanda, dan Amerika Serikat yang memantau arus laut pada perairan Indonesia. Dalam kuliah singkat ini, Prof. Gordon memaparkan beberapa hasil penelitiannya yang diawali dengan fakta bahwa air memiliki kekuatan tersendiri (the power of water - as a liquid rock) dimana sekitar 1 juta kalori dibutuhkan untuk menaikkan 1°C panas pada 1m³ air laut. Beliau juga menjelaskan bahwa lautlah yang telah menyelamatkan kita dengan menyerap 93.4% dari pemanasan global (global warming) yang terjadi. Maka dari itu, dalam 10 tahun terakhir telah terjadi peningkatan panas yang signifikan pada air laut. Dalam proses penyerapan panas tersebut, permukaan air laut pada beberapa wilayah meningkat, sedangkan wilayah lainnya menurun. Seperti pada wilayah barat laut Pasifik (Western Pasific); dimana terdapat banyak kepulauan, permukaan air laut meningkat. Beliau pun memprediksikan bahwa dalam sekitar 50 tahun kedepan, bukan tidak mungkin Indonesia kehilangan sekitar 2000 pulau-pulau kecilnya. Berangkat dari penjelasan tersebut, beliau menerangkan bagaimana tingkat keasaman dari laut meningkat karena proses radiasi, dimana wilayah utara laut Atlantik (North Atlantic) menyerap CO2 paling banyak dibandingkan wilayah-wilayah lainnya. Proses ini juga dipengaruhi oleh arah angin yang membawa arus air (terutama cold water) pada laut. Menggunakan TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission), beliau memaparkan tingkat penguapan yang mencapai 13.5 juta m³ per detiknya, dan bahwa wilayah utara dan selatan dari laut Atlantik memiliki tingkat keasaman air laut yang tinggi karena arus penguapan air lautnya. Selain itu, dari tingkat keasaman tersebut; wilayah utara, selatan, dan timur laut pasifik memiliki tingkat salinitas yang tinggi pula. Dalam hipotesa Beliau, tingkat arus air laut yang tinggi terjadi pada masa El Nino, sedangkan tingkat arus yang rendah terjadi pada masa La Nina.
Proses diskusi selanjutnya diramaikan oleh pertanyaan-pertanyaan yang antusias dari mahasiswa FKP, dimana Prof. Gordon memaparkan bahwa dengan mempertahankan arus selat Makassar (Makassar Strait Throughflow), akan memberikan dampak positif bagi perikanan di Indonesia. Selain itu, merujuk pada peningkatan pemanasan global saat ini, Prof. Gordon melihat bagaimana tingkat panas pada lapisan stratosphere, dan memaparkan fakta bahwa penghentian penggunaan bahan bakar atau pembakaran bahan tambang yang meningkatkan tekanan tersebut, tidak akan dapat menghambat proses pemanasan global ini.
Kuliah umum ini juga disisipkan dengan pemaparan mengenai Forced Kelvin Wave dari Kandaga Pujiana, seorang dosen ITB mahasiswa Prof. Gordon yang telah menyelesaikan program s2 dan s3 dibawah bimbingan Prof. Gordon.










UDAYANA UNIVERSITY