Pengembangan Kelompok Budidaya: Universitas Udayana Lakukan Monev Program Bina Desa 2024 di Desa Sembung
Pada hari Selasa, 3 Desember 2024, Desa Sembung menjadi pusat perhatian dalam pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Bina Desa 2024, sebuah inisiatif strategis yang digagas oleh Universitas Udayana dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan komunitas lokal. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ida Ayu Puspadewi sebagai perwakilan dari MBKM Bina Desa Universitas Udayana, Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi, S.ST.Pi., M.P., Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, serta Sekretaris Desa Sembung yang mewakili pemerintah desa.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program, mendiskusikan tantangan yang dihadapi, dan menyusun strategi pengembangan untuk keberlanjutan program di masa depan. Kegiatan dimulai dengan paparan rinci oleh Komang Putri Marta Armayani, Ketua Pelaksana Program Bina Desa Sembung 2024. Dalam presentasinya, Marta menjelaskan keberhasilan program penerapan probiotik dalam budidaya ikan lele yang telah memberikan dampak positif terhadap produktivitas kelompok budidaya. "Melalui program ini, kami tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga membangun kembali semangat kelompok budidaya yang sebelumnya pasif untuk lebih aktif dan mandiri," ungkap Marta dengan penuh optimisme. Selain itu, ia memaparkan berbagai kegiatan pendukung, seperti pelatihan monitoring kualitas air dan pemberian pakan secara bergilir, yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan keberlanjutan program. Dalam sesi tanya jawab, Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi mengajukan pertanyaan tentang kendala yang dihadapi selama implementasi program.
Menanggapi hal ini, Marta menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada tantangan cuaca selama musim hujan, tetapi tim telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk memastikan kualitas pelaksanaan tetap terjaga. "Kami terus memantau kondisi lapangan secara intensif untuk menjaga kualitas program," jawabnya dengan percaya diri. Menanggapi hal tersebut, Ayu Putu Wiweka memberikan saran konkret, "Sangat penting bagi anggota kelompok untuk secara bergilir memantau kualitas air dan pemberian pakan.
Hal ini tidak hanya membagi tanggung jawab tetapi juga meningkatkan kapasitas dan keterampilan masing-masing anggota kelompok," ujar beliau dengan penuh keyakinan. Sekretaris Desa Sembung turut menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kolaborasi yang telah terjalin. "Kerja sama ini telah membawa dampak yang sangat positif, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi. Kami berharap sinergi ini dapat terus berkembang sehingga manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat desa," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat komunikasi antara universitas dan masyarakat desa untuk menjaga keberlanjutan program. Melalui kegiatan ini, tercipta pemahaman bersama tentang pentingnya evaluasi berkala dan kolaborasi aktif antara semua pihak. Implikasi dari kegiatan ini tidak hanya memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap program Bina Desa, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan inisiatif serupa di desa-desa lain. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan dukungan akademis yang berkelanjutan, Program Bina Desa Sembung 2024 diharapkan dapat menjadi model inovasi pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
UNIVERSITAS UDAYANA