WIDIASTUTI

Wdiastuti menempuh program doktoral di Prefektur Okinawa, Jepang, dengan beasiswa pemerintah Indonesia (Beasiswa Unggulan Luar Negeri). Selama menyelesaikan studi S3 tersebut, ia mendapatkan hibah perjalanan dari Japanese Society of Coral Reef (JSCR) untuk mempresentasikan studi S3-nya pada 2nd Asia Pacific Coral Reef Symposium (APCRS), Taiwan. Pada tahun ke-2 studi doktoral, ia mendapatkan beasiswa lainnya untuk melakukan penelitian di Research School of Biology, the Australian National University, Canberra, Australia. Pada 2019, Widiastuti dianugerahi L'Oreal-UNESCO For Women in Science National Fellowship in Life Science, menyusul pada 2023 terpilih sebagai penerima APEC - Australia Women in Research fellowship. Widiasuti pernah mengikuti program peneliti tamu pada 2019 di National Institute of Basic Biology (Jepang) dan Australian Institute of Marine Science (AIMS) pada 2023. Ia kembali mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di APCRS pada 2023 dengan hibah perjalanan yang dianugerahkan oleh komite penyelenggara the 6th APCRS - the National University of Singapore (NUS). Saat ini, ia mendapatkan hibah penelitian tahun jamak dari RIIM BRIN - LPDP untuk penelitiannya mengenai "efek burung Phoenix" pada reproduksi karang Fungiidae (2024-2026). Bidang yang diminati yaitu ekofisiologi karang keras dan organisme yang berasosiasi, dimana organisme tropis ini hidup pada lingkungan yang dinamis karena perubahan lingkungan dan aktifitas antropogenik. Widiastuti juga memiliki ketertarikan pada studi mengenai solusi untuk melestarikan ekosistem terumbu karang, yang disaat bersamaan dapat membawa kesejahteraan bagi pengguna ekosistem terumbu karang di Indonesia.