Mewadahi Penyelam untuk Belajar Pengambilan serta Pengolahan Data Ikan dan Terumbu Karang di Pantai Jemeluk Amed, BASIC Udayana Menyelenggarakan Kegiatan Melali Sambil Melajah 2024 dengan Mengundang Lini Foundation

Kegiatan Melali Sambil Melajah (MSM) 2024 diselenggarakan oleh Baruna Scientific Diving Club (BASIC Udayana) untuk mengenalkan terumbu karang dan ikan karang serta akan membantu peserta kegiatan (diver) mengenali kondisi-kondisi terumbu karang dan ikan karang berdasarkan beberapa indikatornya. Setiap indikator diamati menggunakan metode-metode yang relevan seperti metode Underwater Photo Transect (UPT) untuk karang dan metode Underwater Visual Census (UVC) untuk ikan karang. Selain untuk pembelajaran, kegiatan MSM juga diadakan untuk mengenalkan dan mengeskplor keindahan Pantai Jemeluk, Amed.

Memiliki beberapa rangkaian mulai dari tanggal 16 hingga 24 September 2024, kegiatan MSM diawali dengan opening ceremony dan pemberian materi dari Lini Foundation disertai dengan demonstrasi pengambilan data dan fitting alat. Hari selanjutnya, merupakan hari pengambilan data yang berlokasi di Pantai Jemeluk Amed, Karangasem. Kegiatan ini diikuti oleh 6 peserta yang merupakan mahasiswa aktif Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, dengan rincian 4 peserta mengambil data terumbu karang dan 2 peserta lainnya mengambil data ikan karang. Rangkaian selanjutnya tidak kalah menarik yakni pengolahan dan pemaparan data yang dilakukan pada tanggal 23-24 September 2024 bertempat di Gedung Samudra FKP Unud. Pada hari tersebut juga dilakukan closing ceremony sebagai penanda seluruh rangkaian telah usai dilaksanakan.

Dalam pembukaan MSM, Ketua BASIC Udayana 2024, Gandhi Bintang Alhafsy memberikan kata sambutan, “Acara Melali Sambil Melajah ini dirancang tidak hanya sebagai ajang penjelajahan keseruan menyelam lautan tetapi juga sebagai kesempatan kita untuk mengasah ketrampilan selam dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita dalam pengambilan data pada ekosistem laut”. Maka melalui kegiatan Melali Sambil Melajah 2024, diharapkan diver yang telah dibekali pengetahuan dan keterampilan mengenai terumbu karang dan cara untuk mengenali kondisinya mampu menjadi sumber daya manusia yang turut berkontribusi dalam melestarikan dan memulihkan ekosistem terumbu karang.