Kolaborasi Multipihak Wujudkan Basis Data Terpadu untuk Sektor Kelautan dan Perikanan Bali

Jimbaran, Bali – Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Udayana menjadi inisiator dalam sebuah langkah strategis untuk masa depan sektor kelautan dan perikanan Bali dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) II pada 9 Oktober 2025. Acara ini mempertemukan beragam pemangku kepentingan, mulai dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali, BRIDA, pengelola pelabuhan, akademisi, hingga lembaga swadaya masyarakat. Tujuan utamanya adalah membangun kolaborasi multipihak untuk mewujudkan sistem basis data yang terpadu, berkelanjutan, dan inklusif. Kebutuhan akan data yang solid ini menjadi semakin mendesak seiring dengan rencana ambisius pemerintah untuk mengembangkan pusat-pusat ekonomi baru di sektor perikanan Bali pada periode 2025-2029.


Dalam paparannya, Kepala DKP Provinsi Bali, Ir. Putu Sumardiana, MP, menguraikan rencana besar pembangunan infrastruktur perikanan, termasuk modernisasi PPN Pengambengan sebagai Integrated Fishing Port bertaraf internasional dan pembangunan kampung-kampung nelayan modern yang berfokus pada komoditas unggulan seperti tongkol di Seraya Timur, bandeng di Patas, Buleleng, dan kerapu di Candikusuma, Jembrana. Namun, para peserta FGD sepakat bahwa keberhasilan program-program ini sangat bergantung pada ketersediaan data yang akurat dan terintegrasi. Tantangan utama yang teridentifikasi adalah data yang masih tersebar di berbagai institusi, belum tersinkronisasi, dan seringkali tidak konsisten. Selain itu, isu-isu lingkungan seperti kerusakan ekosistem pesisir (terumbu karang dan padang lamun) serta ancaman mikroplastik pada hasil perikanan juga mengemuka sebagai masalah krusial yang memerlukan data valid untuk penanganannya.


FGD II ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting yang menjadi tonggak awal. Mayoritas besar peserta (76%) menyatakan kesediaannya untuk berbagi data, dengan syarat adanya mekanisme yang jelas seperti permohonan resmi dan transparansi tujuan penggunaan data untuk menjamin akuntabilitas. Puncak dari diskusi ini adalah kesepakatan untuk membentuk Forum Komunikasi Kelautan dan Perikanan Bali sebagai wadah kolaborasi utama. Sebagai wujud kepercayaan dari para pemangku kepentingan, I Gede Hendrawan, S.Si., M.Si., Ph.D., dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, disepakati untuk menjadi koordinator forum ini. Langkah ini menegaskan peran sentral FKP Unud sebagai jembatan pengetahuan dan fasilitator dalam mengarahkan sektor kelautan dan perikanan Bali menuju pengelolaan yang berbasis data, berkelanjutan, dan menyejahterakan masyarakat.